Tuesday 26 April 2011

: An investigation of the hard and soft quality management factors of Australian SMEs and their association with firm performance

DISKUSI ARTIKEL JURNAL

Mata Kuliah         : Manajemen Stratejik dan Kebijakan Bisnis

Dosen             : Prof. Dr. M.S. Idrus

Nama Mahasiswa    : Rian Ahmad Syathari

Program        : Doktor Manajemen Bisnis, Universitas Padjadjaran Bandung

Angkatan         : XA

Judul Jurnal         : An investigation of the hard and soft quality management factors of

Australian SMEs and their association with firm performance

Dibuat Oleh        : David Gadenne and Bishnu Sharma

Faculty of Business, University of the Sunshine Coast, Maroochydore,

Australia

Identitas Jurnal    : International Journal of Quality & Reliability Management Vol. 26 No. 9,

2009 pp. 865-880 q Emerald Group Publishing Limited 0265-671X

             DOI 10.1108/02656710910995064


 

Jurnal yang akan dibahas adalah hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan paradigma positivist, dimana peneliti berusaha mengungkapkan suatu fakta yang terdapat pada suatu komunitas Australian SMEs dan asosiasi yang terkait mengenai hard dan soft quality management factors yang mempengaruhi firm performance dengan menggunakan metode ilmiah (scientific method).

Jenis penelitian yang diterapkan adalah case study dimana peneliti mencoba untuk mengetahui faktor-faktor yang terkait dengan quality management pada SMEs yang terdapat di Queensland, Australia yang memiliki kontribusi tertinggi pada firm performances dimana peneliti mengembangkan faktor-faktor quality management tersebut berdasarkan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan soft and hard factors of quality management.

Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis quantitative dimana peneliti membangun suatu keterkaitan hubungan kuantitif antara empirical observation dan mathematical expression yang dapat menunjang hypothesis terhadap fenomena yang telah ditemukan berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya.


 

Alur Pikir Jurnal

Peneliti memulai penelitian ini berdasarkan suatu konklusi yang dihasilkan dari penelitian-penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa aplikasi dari quality management
practices di small to medium-sized enterprise (SMEs) membantu mereka untuk mempertajam market focus, penggunaan material dan human resources secara lebih efisien dan meningkatkan competitive positioning in the market. Dikutip pula beberapa hasil penelitian yang menunjukkan keberhasilan penerapan quality management yang memperkuat argumen tersebut diatas. Selain bukti-bukti penguatan dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, peneliti membeberkan pula limitasi-limitasi yang membatasi keberhasilan penerapan quality management sehingga menyebabkan pencapaiannya dinilai kurang maksimal.

Selain dari hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, peneliti melakukan penelitian berdasarkan laporan dari Foley et al, 1997 dan Rahman 2001 yang peneliti yakini sebagai highly credible report yang memberikan pernyataan bahwa setiap penelitian yang dilakukan di Australia belum menyentuh core of commercial base yaitu SMEs. Pernyataan ini memberikan suatu alasan yang kuat bagi peneliti untuk melakukan penelitian mengenai quality management practices pada level SMEs di Australia.

Untuk menunjang pernyataan core commercial base adalah SMEs, peneliti pada jurnalnya memaparkan data-data ekonomi Australia yang menunujukkan bahwa SMEs menyumbang 50% GDP Australia. Hal ini semakin meyakinkan peneliti bahwa aspek yang akan diteliti diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran mengenai bagaimana aspek-aspek quality management practices ini harus dibangun di Australia. Peneliti dalam jurnalnya juga memaparkan perbedaan antara large industries dan SMEs sehingga batasan-batasan objek penelitian menjadi jelas dan dapat diterima oleh siapapun.

Tinjauan literatur yang dipakai terbatas pada quality management research in Australia dikarenakan peneliti ingin mengembangkan penelitiannya berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya. Segi positif yang dapat diambil dari metode ini adalah adanya kontinuitas antar penelitian yang sudah dilakukan. Segi negatifnya adalah dasar penelitian yang diambil belum tentu sesuai dengan objek yang akan diteliti sekarang yaitu SMEs. Dengan telah diterangkan pada bagian Introduction bahwa terdapat perbedaan antara Large Indutries dan SMEs maka peneliti memiliki resiko mengabaikan faktor-faktor yang sebenarnya menjadi dominan pada level SMEs tetapi tidak dominan pada Large Industries.


 

Masalah Penelitian dan Hypothesis

Peneliti mengajukan dua pertanyaan penelitian sebagai berikut:

RQ1. What are the main hard and soft quality management factors for Australian SMEs?

RQ2. Which of these quality management factors are significantly associated with organisational performance?

Dalam kaitannya dengan dua pertanyaan tersebut, peneliti secara eksplisit tidak memberikan hypotyhesis, tetapi berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu yang dikumpulkannya, peneliti mengidentifikasi soft TQM factors sebagai berikut:

1

Employee involvement

11

Involvement of supervisor and manager

2

Training

12

Workforce Management

3

Employee Relations

13

Supplier Relationship

4

Employee Empowerment

14

Work Attitudes

5

Executive Commitment

15

Leadership

6

Senior Management Support

16

People Management

7

Customer Focus

17

Employee Commitment

8

Shared Vision

18

Customer Satisfaction

9

Employee Morale

19

Productivity

10

Delivery Performances

20

Quality Output


 

Sedangkan hard factors digambarkan sebagai tools dan system yang dirasakan penting untuk menunjang implementasi soft factors (system oriented).

Survey questionnaire dibangun menggunakan Powell's quality management framework dengan responden dari manufacturing,service and construction sebagai sasaran pengambilan data. Questionnaire dibuat dengan menggunakan skala Likert (0-5), setiap responden diminta untuk memberikan skor terhadap 40 quality management practices indikator.

Selain itu, responden diminta untuk mengisi empat parameter yang merupakan indicator terhadap variable organizational performances yaitu:

(1) rate their TQM performance in relation to overall performance;

(2) indicate their approximate return on assets in the last financial year;

(3) indicate the level of customer satisfaction; and

(4) indicate their approximate market share.

Setiap survey dialamatkan kepada chief executive officer (CEO) dengan pertimbangan semua informasi yang diperlukan berada pada tangan mereka. Kelemahan dari target questionnaire ini adalah dimungkinkan tidak semua CEO memiliki pengetahuan yang cukup mengenai sasaran pertanyaan yang diberikan peneliti dikarenakan dilihat dari target penelitiannya yaitu SMEs yang mana seperti sudah diketahui bahwa tidak semua pemimpin SMEs adalah orang yang well educated yang mengetahui dengan tepat posisi perusahaannya dalam pasar.


 

Hasil Temuan

Research Question 1: What are the main hard and soft quality management factors for Australian SMEs?

Dari 40 quality management practices indicator yang dinilai oleh responden berdasarkan olahan Factor Analysis dapat dikelompokkan menjadi 6 faktor yaitu:

  1. Benchmarking and quality measurement
  2. Continuous improvement
  3. Top management philosophy and supplier support
  4. Employee and customer involvement
  5. Employee training
  6. Efficiency improvement

Hasil penelitian ini ditunjang dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

Research Question 2: Which of these quality management factors are significantly associated with organisational performance?

(1) All six factors – benchmarking and quality measurement, continuous improvement, top management philosophy and supplier support, employee and customer involvement, employee training, and efficiency improvement – were significantly associated with improved overall performance.

(2) Employee and customer involvement was significantly associated with return on assets.

(3) Employee and customer involvement, employee training, and efficiency improvement were significantly associated with customer satisfaction.

(4) None of the factors were significantly associated with market share.

Hasil penelitian memberikan hasil bahwa hard factors adalah benchmarking and quality measurement, continuous improvement and efficiency improvement dan soft factors yaitu top management phylosophy and supplier support, employee training and increased interaction with employees and customers.

Faktor-faktor tersebut diatas di regresikan terhadap 4 dependent variabel yaitu return on asset, market share, customer satisfaction and improved overall performance menggunakan MANCOVA analysis. Hasilnya adalah improved
overall performance dipengaruhi oleh kombinasi hard and soft factors. Hasil temuan ini dapat dikatakan sama dengan hasil penelitian-penelitian terdahulu. Sehingga hasil penelitian tidak menemukan hasil yang baru hanya memberikan penegasan terhadap hasil-hasil penelitian sebelumnya yaitu hard and soft TQM secara bersama sama mempengaruhi performance suatu perusahaan. Hasil penelitian membuktikan teori bahwa penerapan TQM dapat meningkatkan performances perusahaan.


 

Keterbatasan Penelitian dan Saran Penelitian Selanjutnya

Dalam jurnalnya peneliti memberikan keterbatasan sebagai berikut: "the sample businesses could only be regarded as representative of small to medium enterprises in the manufacturing,

service and construction industries. Moreover, the total sample size of 119 businesses may limit the generalisability of these results to a wider population of businesses. This is particularly important in that the response rate was only 13 per cent, from which it is difficult to make any general inferences about the population, as the quality management practices of the non-respondents are unknown".

Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian tidak dapat digenarilasasi dikarenakan sebab-sebab diatas ditambah sampel yang diambil hanya dari satu wilayah yaitu Queensland sehingga tidak representative mencerminkan kondisi yang sebenarnya dikarenakan hanya dari satu demography, dimana sudah diketahui secara umum bahwa setiap wilayah memiliki karakteristik masyarakat yang membentuk suatu ciri khas kedaerahannya.

Yang kedua adalah "This study was also restricted to particular types of quality management practices consistent with those advocated by Powell (1995)". Hal ini merupakan kelemahan yang sangat mendasar dimana penelitian seyogyanya mencari sesuatu yang baru bukan mengambil dari konstruk yang sudah ada. Originalitas peneliti untuk faktor-faktor TQM dalam hal ini dipertanyakan. Pada studi literature peneliti telah dengan baik memaparkan penelitian-penelitian sebelumnya, sehingga seharusnya dari hal tersebut bisa merumuskan sendiri faktor-faktor soft and hard TQM tanpa mengambil dari Powell (walaupun pada akhirnya peneliti menyadari kekurangan ini dan menjadikan kekurangan ini sebagai bahan masukan untuk peneliti dimasa yang akan datang.

Peneliti memberikan arahan untuk future research may investigate the perceived importance of other types of quality management practices (rather than advocated by Powell). An exploratory factor analysis was also undertaken to investigate whether any combinations of these practices were correlated with organisational performance. Future research may extend this study by considering the importance and effectiveness of total integrated systems of quality management practices to further investigate our preliminary proposition that holistic approach to quality management leads to improvements in organisational effectiveness".

Selain suggestion for future research yang telah diberikan oleh peneliti, dapat pula dipertimbangkan untuk melakukan penelitian pendahuluan atau penambahan pertanyaan pada questionnaire mengenai kedalaman pengetahuan responden mengenai TQM itu sendiri, sehingga peneliti mendapat keyakinan bahwa jawaban hasil questionnaire sesuai dengan maksud yang ditanyakan pada questionnaire itu sendiri. Penambahan pertanyaan ini dilakukan karena seperti yang telah diketahui bahwa pengetahuan setiap orang adalah berbeda antara CEO perusahaan besar maupun kecil.

Hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar pemerintah maupun swasta dalam meningkatkan kemampuan dan daya saing SMEs di Queensland, Australia.

No comments:

Post a Comment